Urutan Assassin Creed – Sejak kemunculannya pada tahun 2007, Assassin’s Creed telah mencuri perhatian para gamer di seluruh dunia. Seri game ini mengajak kita menyelami dunia penuh misteri, konspirasi, dan pertempuran epik, mengikuti jejak para Assassin yang berjuang melawan Templar untuk merebut kembali kebebasan umat manusia.
Dari jalanan abad pertengahan hingga padang pasir kuno, Assassin’s Creed mengajak kita menjelajahi berbagai periode sejarah, bertemu dengan tokoh-tokoh berpengaruh, dan merasakan sensasi menjadi seorang Assassin yang lincah dan mahir dalam seni parkour, stealth, dan pertempuran.
Sejarah Seri Assassin’s Creed
Assassin’s Creed, franchise video game yang menghadirkan petualangan penuh aksi dan intrik sejarah, telah menjadi salah satu seri game paling populer di dunia. Kisah para Assassin dan Templar yang berseteru sepanjang sejarah, dibalut dengan gameplay yang inovatif dan visual yang memukau, berhasil memikat jutaan gamer di seluruh dunia. Namun, bagaimana perjalanan franchise ini dimulai dan bagaimana ia berkembang hingga mencapai puncaknya saat ini?
Latar Belakang dan Inspirasi
Ide awal Assassin’s Creed tercetus dari kombinasi inspirasi yang unik. Pada tahun 2005, tim pengembang di Ubisoft Montreal terinspirasi oleh novel “Alamut” karya Vladimir Bartol, yang menceritakan kisah Hasan-i Sabbah, pemimpin sekte Assassin di Persia abad ke-11. Mereka juga terinspirasi oleh film “The Matrix” yang menggambarkan dunia simulasi dan konsep “free will”. Ide ini kemudian digabungkan dengan ketertarikan mereka pada sejarah dan budaya, sehingga tercipta konsep game Assassin’s Creed.
Evolusi Cerita dan Gameplay
Sejak game pertama rilis pada tahun 2007, Assassin’s Creed telah mengalami evolusi yang signifikan dalam hal cerita dan gameplay. Game awal fokus pada Altaïr Ibn-La’Ahad, seorang Assassin di abad ke-12 yang berjuang melawan Templar di Tanah Suci. Cerita kemudian berkembang dengan karakter-karakter baru seperti Ezio Auditore da Firenze, Edward Kenway, dan Arno Dorian, yang menjelajahi periode sejarah yang berbeda, mulai dari Renaissance Italia hingga Revolusi Amerika.
Timeline Rilis Assassin’s Creed
Tahun | Judul | Platform | Genre | Cerita Utama |
---|---|---|---|---|
2007 | Assassin’s Creed | PlayStation 3, Xbox 360, Microsoft Windows | Action-adventure, Stealth | Altaïr Ibn-La’Ahad di Tanah Suci (abad ke-12) |
2009 | Assassin’s Creed II | PlayStation 3, Xbox 360, Microsoft Windows | Action-adventure, Stealth | Ezio Auditore da Firenze di Renaissance Italia (abad ke-15) |
2010 | Assassin’s Creed: Brotherhood | PlayStation 3, Xbox 360, Microsoft Windows | Action-adventure, Stealth | Ezio Auditore da Firenze di Renaissance Italia (abad ke-16) |
2011 | Assassin’s Creed: Revelations | PlayStation 3, Xbox 360, Microsoft Windows | Action-adventure, Stealth | Ezio Auditore da Firenze di Konstantinopel (abad ke-16) |
2012 | Assassin’s Creed III | PlayStation 3, Xbox 360, Microsoft Windows | Action-adventure, Stealth | Connor Kenway di Amerika Utara (abad ke-18) |
2013 | Assassin’s Creed IV: Black Flag | PlayStation 3, PlayStation 4, Xbox 360, Xbox One, Microsoft Windows | Action-adventure, Stealth | Edward Kenway di Karibia (abad ke-18) |
2014 | Assassin’s Creed Unity | PlayStation 4, Xbox One, Microsoft Windows | Action-adventure, Stealth | Arno Dorian di Revolusi Prancis (abad ke-18) |
2015 | Assassin’s Creed Syndicate | PlayStation 4, Xbox One, Microsoft Windows | Action-adventure, Stealth | Jacob dan Evie Frye di London (abad ke-19) |
2017 | Assassin’s Creed Origins | PlayStation 4, Xbox One, Microsoft Windows | Action role-playing, Stealth | Bayek of Siwa di Mesir Kuno (abad ke-1 Masehi) |
2018 | Assassin’s Creed Odyssey | PlayStation 4, Xbox One, Microsoft Windows | Action role-playing, Stealth | Alexios atau Kassandra di Yunani Kuno (abad ke-5 SM) |
2020 | Assassin’s Creed Valhalla | PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X/S, Microsoft Windows, Stadia, Amazon Luna | Action role-playing, Stealth | Eivor Varinsdottir di Era Viking (abad ke-9 Masehi) |
Karakter Utama dalam Assassin’s Creed
Seri Assassin’s Creed memiliki banyak karakter utama yang menarik dan kompleks, masing-masing dengan latar belakang, motivasi, dan peran mereka sendiri dalam cerita. Dari para Assassin yang berjuang untuk kebebasan dan keadilan hingga Templar yang berusaha untuk mengendalikan dunia, setiap karakter memainkan peran penting dalam membangun dunia Assassin’s Creed yang kaya dan penuh intrik.
Karakter Utama dalam Assassin’s Creed
Karakter utama dalam seri Assassin’s Creed merupakan para Assassin yang berasal dari berbagai periode waktu dan memiliki kemampuan unik. Mereka berjuang melawan Templar, sebuah organisasi rahasia yang berusaha mengendalikan dunia dengan kekuatan dan manipulasi.
- Altaïr Ibn-La’Ahad: Seorang Assassin yang hidup pada abad ke-12 di Tanah Suci. Dia dikenal karena keterampilan bertarungnya yang luar biasa dan dedikasi pada Creed Assassin. Altaïr memulai perjalanan sebagai Assassin yang sombong dan egois, tetapi dia belajar tentang pentingnya kasih sayang, pengorbanan, dan keadilan melalui pengalamannya. Dia adalah protagonis utama dalam Assassin’s Creed pertama.
- Ezio Auditore da Firenze: Seorang Assassin Italia yang hidup pada abad ke-15 dan
16. Dia dikenal karena kecerdasannya, keterampilan bertarung, dan kemampuannya dalam parkour. Ezio memulai perjalanannya sebagai bangsawan muda yang ingin membalas dendam atas kematian keluarganya, tetapi dia akhirnya menjadi Assassin yang kuat dan berpengaruh yang membantu menyelamatkan dunia dari ancaman Templar. Ezio adalah protagonis utama dalam Assassin’s Creed II, Assassin’s Creed: Brotherhood, dan Assassin’s Creed: Revelations. - Edward Kenway: Seorang bajak laut Inggris yang hidup pada abad ke-
18. Dia awalnya bekerja untuk Templar, tetapi dia akhirnya bergabung dengan Assassin setelah menyadari tujuan sebenarnya dari kedua organisasi tersebut. Edward dikenal karena kecerdasannya, keberaniannya, dan kemampuannya dalam berlayar. Dia adalah protagonis utama dalam Assassin’s Creed IV: Black Flag. - Shay Cormac: Seorang Assassin yang hidup pada abad ke-
18. Dia awalnya setia pada Creed Assassin, tetapi dia akhirnya berpindah ke pihak Templar setelah menyadari bahwa Assassin menjadi terlalu radikal dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan mereka. Shay dikenal karena keterampilan bertarungnya yang luar biasa dan keyakinannya pada pendekatan yang lebih pragmatis terhadap tujuan Assassin. Dia adalah protagonis utama dalam Assassin’s Creed: Rogue. - Arno Dorian: Seorang Assassin yang hidup pada abad ke-18 di Paris. Dia dikenal karena keterampilan bertarungnya, kemampuannya dalam parkour, dan dedikasi pada Creed Assassin. Arno memulai perjalanannya sebagai Assassin yang ingin membalas dendam atas kematian ayahnya, tetapi dia akhirnya menjadi Assassin yang berpengaruh yang membantu melindungi dunia dari ancaman Templar. Dia adalah protagonis utama dalam Assassin’s Creed: Unity.
- Bayek of Siwa: Seorang Medjay yang hidup pada abad ke-1 Masehi di Mesir. Dia dikenal karena keterampilan bertarungnya yang luar biasa, dedikasi pada keadilan, dan kemampuannya dalam penyembuhan. Bayek memulai perjalanannya sebagai Medjay yang ingin membalas dendam atas kematian keluarganya, tetapi dia akhirnya menjadi Assassin pertama dan membantu mendirikan Brotherhood Assassin. Dia adalah protagonis utama dalam Assassin’s Creed: Origins.
- Kassandra: Seorang Spartan yang hidup pada abad ke-5 SM di Yunani. Dia dikenal karena keterampilan bertarungnya yang luar biasa, kemampuannya dalam parkour, dan dedikasi pada Creed Assassin. Kassandra memulai perjalanannya sebagai prajurit yang ingin menemukan keluarganya, tetapi dia akhirnya menjadi Assassin yang berpengaruh yang membantu melindungi dunia dari ancaman Templar. Dia adalah protagonis utama dalam Assassin’s Creed: Odyssey.
- Eivor Varinsdottir: Seorang Viking yang hidup pada abad ke-9 M di Skandinavia. Dia dikenal karena keterampilan bertarungnya yang luar biasa, kemampuannya dalam parkour, dan dedikasi pada Creed Assassin. Eivor memulai perjalanannya sebagai Viking yang ingin menemukan tanah baru untuk suku mereka, tetapi dia akhirnya menjadi Assassin yang berpengaruh yang membantu melindungi dunia dari ancaman Templar. Dia adalah protagonis utama dalam Assassin’s Creed: Valhalla.
Hubungan Antara Karakter Utama
Karakter utama dalam Assassin’s Creed memiliki hubungan yang kompleks dan sering kali saling terkait. Beberapa karakter memiliki hubungan persahabatan, sementara yang lain memiliki hubungan yang penuh konflik. Hubungan antara karakter ini membantu membentuk cerita Assassin’s Creed dan memberikan konteks yang lebih dalam pada perjuangan antara Assassin dan Templar.
- Altaïr Ibn-La’Ahad dan Ezio Auditore da Firenze: Meskipun hidup di era yang berbeda, Altaïr dan Ezio memiliki hubungan yang erat melalui warisan Assassin. Ezio menemukan artefak yang ditinggalkan oleh Altaïr dan belajar dari pengalamannya.
- Ezio Auditore da Firenze dan Desmond Miles: Desmond, protagonis utama dalam beberapa game Assassin’s Creed, adalah keturunan langsung dari Ezio. Desmond mewarisi kemampuan Assassin Ezio dan menggunakannya untuk melawan Templar modern.
- Edward Kenway dan Shay Cormac: Edward dan Shay adalah teman dekat yang berjuang bersama sebagai Assassin. Namun, perbedaan pendapat mereka tentang metode Assassin menyebabkan Shay meninggalkan Brotherhood dan bergabung dengan Templar.
- Arno Dorian dan Elise de la Serre: Arno dan Elise adalah Assassin yang jatuh cinta, tetapi mereka juga berada di sisi yang berlawanan dari konflik antara Assassin dan Templar. Hubungan mereka yang rumit menguji loyalitas mereka dan mengungkap kebenaran di balik konflik antara kedua organisasi tersebut.
- Bayek of Siwa dan Aya: Bayek dan Aya adalah pasangan yang saling mencintai dan mendukung satu sama lain dalam perjuangan mereka melawan Templar. Mereka adalah pendiri Brotherhood Assassin dan memainkan peran penting dalam membangun organisasi Assassin.
- Kassandra dan Alexios: Kassandra dan Alexios adalah saudara kembar yang terpisah saat masih kecil. Mereka bertemu kembali sebagai dewasa dan bergabung dalam perjuangan melawan Templar. Mereka memiliki hubungan yang kompleks yang dipenuhi dengan cinta, persahabatan, dan persaingan.
Daftar Karakter Utama
Berikut adalah daftar karakter utama yang memiliki peran penting dalam cerita Assassin’s Creed:
Nama Karakter | Peran | Kepribadian | Motivasi |
---|---|---|---|
Altaïr Ibn-La’Ahad | Assassin | Sombong, tetapi belajar tentang pentingnya kasih sayang dan keadilan | Melindungi dunia dari ancaman Templar |
Ezio Auditore da Firenze | Assassin | Cerdas, berbakat, dan penuh kasih sayang | Membalas dendam atas kematian keluarganya dan melindungi dunia dari ancaman Templar |
Edward Kenway | Bajak laut yang menjadi Assassin | Berani, cerdas, dan ambisius | Mencari kekayaan dan kebebasan, tetapi akhirnya bergabung dengan Assassin untuk melawan Templar |
Shay Cormac | Assassin yang menjadi Templar | Terampil dalam bertarung dan percaya pada pendekatan yang lebih pragmatis | Berkeyakinan bahwa Assassin telah menjadi terlalu radikal dan bergabung dengan Templar untuk melindungi dunia |
Arno Dorian | Assassin | Terampil dalam bertarung dan dedikasi pada Creed Assassin | Membalas dendam atas kematian ayahnya dan melindungi dunia dari ancaman Templar |
Bayek of Siwa | Medjay yang menjadi Assassin | Terampil dalam bertarung, dedikasi pada keadilan, dan kemampuan dalam penyembuhan | Membalas dendam atas kematian keluarganya dan mendirikan Brotherhood Assassin |
Kassandra | Spartan yang menjadi Assassin | Terampil dalam bertarung, kemampuan dalam parkour, dan dedikasi pada Creed Assassin | Mencari keluarganya dan melindungi dunia dari ancaman Templar |
Eivor Varinsdottir | Viking yang menjadi Assassin | Terampil dalam bertarung, kemampuan dalam parkour, dan dedikasi pada Creed Assassin | Mencari tanah baru untuk suku mereka dan melindungi dunia dari ancaman Templar |
Konflik Utama dalam Assassin’s Creed: Urutan Assassin Creed
Seri Assassin’s Creed dikenal dengan cerita yang epik dan penuh intrik, di mana konflik utama antara Assassin dan Templar menjadi tulang punggung narasi. Kedua kelompok ini memiliki ideologi dan tujuan yang bertolak belakang, yang memicu pertempuran abadi yang mewarnai sejarah dunia.
Perbedaan Ideologi dan Tujuan
Assassin dan Templar merupakan dua organisasi rahasia yang telah berseteru selama berabad-abad. Assassin, yang dikenal sebagai “Brotherhood of Assassins,” berjuang untuk kebebasan dan melindungi manusia dari tirani. Mereka percaya bahwa manusia memiliki kehendak bebas dan tidak boleh dikendalikan oleh kekuatan yang lebih tinggi. Di sisi lain, Templar, atau “Order of the Knights Templar,” menginginkan ketertiban dan kontrol. Mereka percaya bahwa manusia membutuhkan bimbingan dan aturan untuk mencapai kemajuan.
Tujuan utama Templar adalah untuk menciptakan dunia yang terstruktur dan aman, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebebasan individu.
Konflik Utama dalam Setiap Game
Setiap game Assassin’s Creed menampilkan konflik utama yang berbeda, yang melibatkan tokoh-tokoh penting dan latar belakang sejarah yang unik. Berikut adalah beberapa contoh konflik utama dalam beberapa game Assassin’s Creed:
- Assassin’s Creed (2007): Konflik utama dalam game ini adalah pertempuran antara Altaïr Ibn-La’Ahad, seorang Assassin dari Suriah, dan Templar yang dipimpin oleh Robert de Sable. Altaïr ditugaskan untuk menghentikan Templar dari mengendalikan kota Acre dan menyebarkan pengaruh mereka.
- Assassin’s Creed II (2009): Ezio Auditore da Firenze, seorang Assassin Italia, terlibat dalam konflik dengan keluarga Borgia yang korup, yang merupakan bagian dari Templar. Ezio berusaha untuk membalas dendam atas kematian keluarganya dan mencegah Templar menguasai Italia.
- Assassin’s Creed III (2012): Konflik utama dalam game ini melibatkan Connor Kenway, seorang Assassin setengah Mohawk, yang berjuang untuk melindungi suku Iroquois dari penjajah Inggris dan Templar yang mendukung mereka. Connor berusaha untuk menghentikan Templar dari mengambil kendali atas Amerika Utara dan menguasai sumber daya alamnya.
- Assassin’s Creed IV: Black Flag (2013): Edward Kenway, seorang bajak laut Inggris, terlibat dalam konflik antara Assassin dan Templar di Karibia. Edward, yang awalnya hanya mencari kekayaan, terlibat dalam konflik tersebut setelah dia menemukan kebenaran tentang organisasi Assassin dan Templar.
- Assassin’s Creed Origins (2017): Bayek of Siwa, seorang Medjay Mesir, berjuang melawan organisasi Templar yang dikenal sebagai “The Order of the Ancients.” Bayek berusaha untuk membalas dendam atas kematian keluarganya dan mencegah Templar dari menguasai Mesir dan menyebarkan kekacauan.
Tabel Konflik Utama dalam Assassin’s Creed
Game | Lokasi | Periode Waktu | Tokoh Penting | Konflik Utama |
---|---|---|---|---|
Assassin’s Creed (2007) | Suriah, Palestina | 1191 | Altaïr Ibn-La’Ahad, Robert de Sable | Pertempuran antara Assassin dan Templar untuk mengendalikan kota Acre. |
Assassin’s Creed II (2009) | Italia | 1476-1500 | Ezio Auditore da Firenze, Rodrigo Borgia | Konflik antara Assassin dan Templar yang dipimpin oleh keluarga Borgia. |
Assassin’s Creed III (2012) | Amerika Utara | 1754-1783 | Connor Kenway, Haytham Kenway | Konflik antara Assassin dan Templar selama Revolusi Amerika. |
Assassin’s Creed IV: Black Flag (2013) | Karibia | 1715-1722 | Edward Kenway, Blackbeard | Konflik antara Assassin dan Templar di Karibia, di tengah konflik bajak laut. |
Assassin’s Creed Origins (2017) | Mesir | 49-48 SM | Bayek of Siwa, Flavius Metellus | Konflik antara Assassin dan “The Order of the Ancients” untuk mengendalikan Mesir. |
Elemen Gameplay Assassin’s Creed
Sejak game pertama dirilis pada tahun 2007, seri Assassin’s Creed telah menjadi salah satu franchise game terbesar dan paling populer di dunia. Game ini terkenal dengan dunia terbuka yang luas, cerita yang menarik, dan gameplay yang unik. Elemen gameplay yang paling ikonik dari seri Assassin’s Creed adalah sistem parkour, pertempuran, dan stealth yang inovatif. Ketiga elemen ini telah berkembang secara signifikan dari game ke game, menambahkan kedalaman dan kompleksitas pada gameplay.
Parkour
Sistem parkour di Assassin’s Creed memungkinkan pemain untuk bergerak dengan bebas dan efisien di lingkungan. Pemain dapat berlari, melompat, memanjat, dan menuruni dinding dengan mudah. Sistem ini dirancang untuk membuat pemain merasa seperti pembunuh yang tangkas dan gesit.
Parkour di Assassin’s Creed telah mengalami banyak perubahan dan peningkatan dari game ke game. Di Assassin’s Creed: Unity (2014), sistem parkour ditingkatkan dengan penambahan gerakan baru, seperti berayun di atas tali dan menempel di dinding. Di Assassin’s Creed: Origins (2017), sistem parkour menjadi lebih realistis, dengan penambahan stamina dan mekanisme ketinggian. Perubahan ini membuat pemain harus lebih berhati-hati dalam gerakan mereka, yang membuat gameplay lebih menantang dan memuaskan.
Pertempuran, Urutan Assassin Creed
Sistem pertempuran di Assassin’s Creed telah berkembang dari game ke game, dari sistem yang sederhana dan berbasis tombol menjadi sistem yang lebih kompleks dan berbasis skill.
- Di game awal, seperti Assassin’s Creed (2007), pertempuran berfokus pada serangan cepat dan menghindari serangan musuh. Pemain dapat menggunakan berbagai senjata, seperti pedang, pisau, dan tombak.
- Di game-game selanjutnya, seperti Assassin’s Creed: Brotherhood (2010), sistem pertempuran menjadi lebih kompleks, dengan penambahan mekanisme counter dan combo. Pemain juga dapat menggunakan senjata khusus, seperti pistol dan bom, untuk melawan musuh.
- Di Assassin’s Creed: Origins (2017), sistem pertempuran menjadi lebih realistis dan berbasis skill. Pemain harus mempelajari pola serangan musuh dan memanfaatkan titik lemah mereka untuk menang. Sistem ini juga menambahkan elemen RPG, dengan pemain dapat meningkatkan statistik karakter dan mempelajari skill baru.
Stealth
Elemen stealth adalah bagian penting dari gameplay Assassin’s Creed. Pemain dapat menggunakan lingkungan mereka untuk menghindari musuh dan menyingkirkan target mereka secara diam-diam.
Sistem stealth di Assassin’s Creed telah berkembang dari game ke game, dengan penambahan fitur baru dan mekanisme yang lebih kompleks. Di Assassin’s Creed: Black Flag (2013), pemain dapat menggunakan berbagai gadget untuk mengalahkan musuh, seperti bom asap dan pisau lempar. Di Assassin’s Creed: Syndicate (2015), pemain dapat menggunakan kereta kuda untuk bergerak dengan cepat dan menghindari musuh. Di Assassin’s Creed: Odyssey (2018), sistem stealth menjadi lebih menantang, dengan penambahan musuh yang lebih cerdas dan sistem deteksi yang lebih kompleks.
Fitur Gameplay Lainnya
Selain parkour, pertempuran, dan stealth, Assassin’s Creed juga memiliki beberapa fitur gameplay lain yang berkontribusi pada pengalaman bermain game yang unik.
- Dunia Terbuka: Seri Assassin’s Creed terkenal dengan dunia terbuka yang luas dan detail. Pemain dapat menjelajahi kota, desa, dan wilayah pedesaan, dengan berbagai aktivitas dan misi untuk diselesaikan.
- Cerita: Cerita di Assassin’s Creed selalu menarik dan penuh intrik. Pemain akan terlibat dalam konflik antara Assassin dan Templar, yang berjuang untuk mengendalikan nasib dunia.
- Kustomisasi: Pemain dapat menyesuaikan karakter mereka dengan berbagai senjata, baju zirah, dan skill. Hal ini memungkinkan pemain untuk menciptakan karakter yang unik dan sesuai dengan gaya bermain mereka.
- Animus: Animus adalah mesin yang memungkinkan pemain untuk mengalami kenangan dari leluhur mereka. Sistem ini memungkinkan pemain untuk menjelajahi masa lalu dan mempelajari sejarah.
Dunia dan Setting Assassin’s Creed
Serial Assassin’s Creed dikenal karena setting dan periode waktunya yang beragam. Dari era kuno hingga masa depan, setiap game membawa pemain ke dunia baru dengan sejarah, budaya, dan konflik unik. Dunia dan setting dalam Assassin’s Creed tidak hanya berfungsi sebagai latar belakang visual, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk cerita dan gameplay dari setiap game.
Setting dan Periode Waktu
Assassin’s Creed telah membawa pemain ke berbagai lokasi dan periode waktu yang menarik. Berikut adalah beberapa contoh:
- Masalah Suksesi di Inggris (Assassin’s Creed Syndicate): Game ini berlatar di London pada tahun 1868, selama era Revolusi Industri dan periode pergolakan politik di Inggris. Pemain dapat menjelajahi kota London yang ramai dan merasakan konflik antara kelas pekerja dan kaum bangsawan.
- Kekaisaran Romawi (Assassin’s Creed: Origins): Berlatar di Mesir Kuno pada tahun 49 SM, pemain dapat menjelajahi padang pasir, piramida, dan kota-kota kuno. Game ini mengisahkan kisah awal konflik antara Assassin dan Templar.
- Era Viking (Assassin’s Creed Valhalla): Game ini berlatar di tahun 873 M, di mana pemain dapat menjelajahi Inggris, Skandinavia, dan wilayah lain di Eropa. Game ini menghadirkan gameplay yang penuh aksi dan eksplorasi dengan elemen Viking yang kuat.
- Revolusi Amerika (Assassin’s Creed III): Berlatar di Amerika Serikat pada tahun 1775-1783, game ini mengisahkan kisah revolusi Amerika dan menampilkan tokoh-tokoh penting seperti George Washington dan Benjamin Franklin. Pemain dapat menjelajahi kota-kota besar seperti Boston dan New York, serta merasakan konflik antara kolonialis Inggris dan para revolusioner Amerika.
- Renaisans Italia (Assassin’s Creed II): Berlatar di Italia pada abad ke-15, game ini mengisahkan kisah keluarga Auditore, salah satu keluarga terkemuka di Florence. Pemain dapat menjelajahi kota-kota indah seperti Florence dan Venesia, serta merasakan keindahan seni dan budaya Renaisans.
Pengaruh Setting terhadap Gameplay
Setting dan periode waktu dalam Assassin’s Creed memiliki pengaruh yang besar terhadap gameplay. Misalnya, dalam Assassin’s Creed Syndicate, pemain dapat menggunakan kereta kuda untuk menjelajahi kota London dengan cepat, sementara di Assassin’s Creed: Origins, pemain dapat menggunakan unta untuk menjelajahi padang pasir yang luas. Setiap game juga menawarkan senjata dan peralatan yang unik sesuai dengan settingnya. Di Assassin’s Creed Valhalla, pemain dapat menggunakan kapak Viking dan perisai untuk bertarung, sementara di Assassin’s Creed III, pemain dapat menggunakan senapan dan pistol untuk melawan musuh.
Tabel Setting Assassin’s Creed
Game | Lokasi | Periode Waktu | Elemen Sejarah |
---|---|---|---|
Assassin’s Creed Syndicate | London, Inggris | 1868 | Revolusi Industri, Pergolakan Politik |
Assassin’s Creed: Origins | Mesir Kuno | 49 SM | Kekaisaran Romawi, Perang Saudara Romawi |
Assassin’s Creed Valhalla | Inggris, Skandinavia | 873 M | Era Viking, Penaklukan Viking |
Assassin’s Creed III | Amerika Serikat | 1775-1783 | Revolusi Amerika, Pertempuran Kemerdekaan Amerika |
Assassin’s Creed II | Italia | Abad ke-15 | Renaisans Italia, Keluarga Medici |
Isu dan Tema dalam Assassin’s Creed
Seri Assassin’s Creed tidak hanya menawarkan petualangan dan aksi, tetapi juga menggali isu dan tema penting yang relevan dengan sejarah dan kehidupan manusia. Melalui cerita, karakter, dan gameplay, Assassin’s Creed menghadirkan perspektif yang menarik tentang kebebasan, kontrol, dan pengaruh sejarah dalam membentuk masa depan.
Kebebasan vs. Kontrol
Konflik antara kebebasan dan kontrol merupakan tema utama dalam Assassin’s Creed. Para Assassin, sebagai pejuang kebebasan, berusaha melindungi hak individu dan melawan kekuatan yang berusaha mengendalikan manusia. Di sisi lain, Templar, sebagai kelompok yang menginginkan ketertiban, percaya bahwa kontrol diperlukan untuk mencapai stabilitas dan keamanan.
- Dalam Assassin’s Creed: Brotherhood, Ezio Auditore dihadapkan pada pilihan untuk menjadi pemimpin yang mengontrol atau tetap sebagai pejuang yang bebas.
- Di Assassin’s Creed: Origins, Bayek of Siwa harus berjuang untuk memulihkan kebebasan rakyat Mesir dari cengkeraman para Templar.
- Tema ini juga terlihat dalam mekanisme gameplay, seperti pilihan pemain untuk mengikuti jalan Assassin atau Templar dalam beberapa game.
Pengaruh Sejarah
Seri Assassin’s Creed secara aktif mengeksplorasi pengaruh sejarah terhadap masa kini. Game-game ini menghadirkan berbagai periode sejarah, dari zaman kuno hingga masa depan, dan menunjukkan bagaimana peristiwa masa lalu dapat membentuk masa depan.
- Assassin’s Creed: Odyssey, misalnya, mengisahkan tentang Perang Peloponnesos dan bagaimana konflik tersebut memengaruhi dunia kuno.
- Assassin’s Creed: Valhalla menghadirkan pemain ke era Viking dan menunjukkan bagaimana migrasi dan invasi mereka memengaruhi sejarah Eropa.
- Dalam beberapa game, pemain juga menemukan artefak dan dokumen sejarah yang memberikan wawasan tentang peristiwa penting dalam masa lalu.
Peran Teknologi
Teknologi memiliki peran penting dalam Assassin’s Creed. Game-game ini menampilkan berbagai teknologi, dari senjata kuno hingga perangkat canggih, yang digunakan oleh Assassin dan Templar untuk mencapai tujuan mereka.
- Assassin’s Creed: Syndicate, misalnya, menampilkan penggunaan kereta api dan teknologi industri dalam London pada abad ke-19.
- Assassin’s Creed: Unity, di sisi lain, mengeksplorasi teknologi revolusioner seperti guillotine dan penggunaan bom di Paris pada era Revolusi Prancis.
- Tema ini juga diangkat melalui penggunaan teknologi Animus, yang memungkinkan pemain untuk menyelami ingatan para Assassin dan mengalami sejarah secara langsung.
Moralitas dan Etika
Assassin’s Creed juga menyentuh isu moralitas dan etika. Game-game ini menghadirkan konflik internal dalam karakter, yang harus membuat pilihan sulit antara kebaikan dan kejahatan, serta berhadapan dengan konsekuensi dari tindakan mereka.
- Dalam Assassin’s Creed: Revelations, Ezio Auditore dihadapkan pada dilema untuk mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan orang yang dicintainya.
- Assassin’s Creed: Rogue, menampilkan karakter Shay Cormac yang berubah dari Assassin menjadi Templar, menunjukkan bagaimana moralitas dapat berubah karena pengaruh dan pengalaman.
- Tema ini juga diangkat melalui dialog dan keputusan pemain dalam game, yang dapat memengaruhi jalan cerita dan hubungan dengan karakter lain.
Identitas dan Warisan
Identitas dan warisan merupakan tema penting lainnya dalam Assassin’s Creed. Game-game ini menunjukkan bagaimana identitas seseorang dapat dipengaruhi oleh masa lalu, dan bagaimana warisan dapat diwariskan dari generasi ke generasi.
- Assassin’s Creed: Black Flag, misalnya, mengisahkan tentang Edward Kenway yang harus berjuang untuk menemukan identitasnya dan menghadapi warisan keluarga yang rumit.
- Assassin’s Creed: Origins, di sisi lain, menunjukkan bagaimana Bayek of Siwa berusaha untuk mewariskan nilai-nilai kebebasan dan keadilan kepada generasi berikutnya.
- Tema ini juga terlihat dalam mekanisme gameplay, seperti pengembangan karakter dan pohon keterampilan, yang memungkinkan pemain untuk membentuk identitas dan warisan karakter mereka sendiri.
Konflik Ideologi
Assassin’s Creed juga mengeksplorasi konflik ideologi antara Assassin dan Templar. Kedua kelompok ini memiliki pandangan yang berbeda tentang dunia dan cara terbaik untuk mengatur masyarakat.
- Assassin’s Creed: Syndicate, misalnya, menunjukkan bagaimana konflik antara Assassin dan Templar memengaruhi kehidupan masyarakat London pada abad ke-19.
- Assassin’s Creed: Valhalla, di sisi lain, menghadirkan konflik antara Assassin dan Templar di era Viking, menunjukkan bagaimana ideologi dapat memengaruhi hubungan antar suku dan kerajaan.
- Tema ini juga diangkat melalui dialog dan pilihan pemain dalam game, yang dapat memengaruhi hubungan dengan kedua kelompok tersebut.
Seri Assassin’s Creed tidak hanya menawarkan petualangan seru, tetapi juga membuka jendela ke masa lampau, mengingatkan kita tentang pentingnya kebebasan dan pertempuran melawan tirani. Dengan alur cerita yang rumit, karakter yang memikat, dan gameplay yang terus berkembang, Assassin’s Creed terus memikat para gamer dan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu franchise game paling populer sepanjang masa.